Sabtu, 28 April 2012

Cerita Lucu(dot)com 03


Seekor kura-kura kecil mulai memanjat sebuah pohon dengan perlahan-lahan. Setelah selama berjam-jam mencoba, ia akhirnya sampai ke puncak, kemudian melompat sambil mengepakkan kaki-kakinya. Ia jatuh dengan keras ke tanah dan pingsan. Setelah sadar, ia memanjat lagi, lompat lagi, dan jatuh lagi. Kura-kura itu terus mencoba, sementara sepasang burung di atas pohon mengamati kura-kura itu dengan penuh rasa iba.

Kemudian burung betina berkata kepada suaminya, “Sayang, saya rasa inilah saatnya untuk memberitahu kura-kura kecil kita kalau dia adalah anak adopsi.
=================================================

Pada suatu hari, tol Cikampek terserang kemacetan yang dahsyat. Ternyata ada sebuah mobil minibus Carry yang terjungkir balik, dan seluruh penumpangnya yang terdiri atas seorang bapak, seorang ibu dan dua orang anak - terluka parah tak berdaya. Hanya seekor monyet, yang ternyata merupakan binatang peliharaan keluarga, yang masih segar bugar.

Pak polisi kebingungan ketika harus mencatat dan melacak kejadian sebenarnya untuk dilaporkan pada atasannya. Kemudian, ia memutuskan menanyai si monyet untuk memperoleh keterangan kuat untuk dicatat sebagai laporan.

"Toh, dia kan monyet peliharaan. Biasanya, monyet peliharaan punya tingkat intelegensia yang tinggi" pikirnya.

Mulailah ia menanyai sang monyet, yang kini tampak memegang sebuah botol bir.

"Monyet, apa yang terjadi sebenarnya?" Si monyet kemudian berjungkir balik beberapa kali. "Oh...mobil terjungkir balik beberapa kali..." kata polisi dalam hati sambil mencatat.

"Lalu, apa yang dilakukan oleh si bapak?" Si monyet menirukan gerakan mabuk sambil minum dari botol bir yang dipegangnya. "Oh...si bapak sedang mabuk saat menyetir. Pantas saja..."

"Terus, si ibu ngapain? Dan anak-anak ngapain?" Si monyet menirukan posisi orang tidur, kemudian bergerak-gerak seperti orang sedang bertengkar.

"Oh...oke deh. Eh, ngomong-ngomong, kamu sendiri ngapain, monyet?"

Dan ....... si monyet kemudian menirukan gerakan menyetir ..
============================================================

Ada 4 orang mahasiswa yang kebetulan telat ikut ujian semester karena bangun kesiangan.
Mereka lantas menyusun strategi untuk kompak kasih alasan yang sama agar dosen mereka berbaik hati memberi ujian susulan.
Mahasiswa A: pak, maaf kami telat ikut ujian semester
mahasiswa B: iya pak. Kami berempat naik angkot yg sama dan ban angkotnya meletus.
Mahasiswa C: iya kami kasihan sama supirnya. Jadinya kami bantu dia pasang ban baru.
mahasiswa D: oleh karena itu kami mohon kebaikan hati bapak untuk kami mengikuti ujian susulan.
Sang dosen berpikir sejenak dan akhirnya memperbolehkan mereka ikut ujian susulan.

Keesokan hari ujian susulan dilaksanakan, tapi keempat mahasiswa diminta mengerjakan ujian di 4 ruangan yg berbeda. “Ah, mungkin biar tidak menyontek,” pikir para mahasiswa. Ternyata ujiannya cuma ada 2 soal. Dengan ketentuan mereka baru diperbolehkan melihat dan mengerjakan soal kedua setelah selesai mengerjakan soal pertama.
Soal pertama sangat mudah dengan bobot nilai 10. Keempat mahasiswa mengerjakan dengan senyum senyum.
Giliran membaca soal kedua dengan bobot nilai 90. Keringat dingin pun mulai bercucuran.
Di soal kedua tertulis:
“Kemarin, ban angkot sebelah mana yang meletus?”

Tidak ada komentar: