Kamis, 18 Oktober 2012

Asal Usul Nama Sulawesi / "Celebes"





Sulawesi, adalah nama sebuah pulau yang berada di tengah-tengah Indonesia. Bentuknya cukup unik, seperti huruf K dan dilalui oleh garis meridian 120 derajat Bujur Timur, dan juga terhampar dari belahan bumi utara sampai selatan. Menurut wikipedia, nama Sulawesi kemungkinan berasal dari kata ‘Sula’ yang berarti pulau dan ‘besi’ yang menurutnya banyak ditemukan di sekitar Danau Matana. Pada dokumen dan peta lama, pulau ini dituliskan dengan nama ‘Celebes’. Hikayat asal usul nama ‘Celebes’ dalam Bahasa Bugis…
Wettu rioloE, wettu pammulanna engka to macellaE gemme’na, no pole lopinna ri birittasi’E, lokka i makkutana ko to kampongE. To kampong E wettunna ro, na mapparakai lopinna, masolang ngi engsele’na. Na wettunna makkutana i to macella’E gemme’na, to kampong E de’ na pahang ngi, aga hatu na pau. Kira-kira pakkutanana yaro to macella’E gemme’na, mappakkoi: “Desculpar-me, qual é o nome deste local?” Yero to kampongE, naaseng ngi kapang, “agatu ta katenning?”. Mabbeli adani to kampongE, “Sele’bessi”. Pole mappakoni ro, na saba’ asenna ‘Celebes’.
Terjemahan bebas: Pada waktu lampau, pada saat pertama kali rombongan orang yang berambut merah turun dari perahu dan menghampiri penduduk setempat yang sedang bekerja membuat perahu. Pimpinan rombongan tersebut bertanya mungkin dalam bahasa Portugis yang tidak dimengerti, mungkin bertanya ‘Apa nama tempat ini?’ Penduduk yang ditanyai, karena tidak paham, hanya mengira-ngira mungkin dia ditanya benda apa yang sedang dia pegang? Dengan spontan penduduk tersebut menjawab ‘Sele’bessi’ yang artinya engsel besi. Sejak saat itu, pimpinan orang yang berambut merah mencatat lokasi yang mereka datangi bernama daerah ‘Celebes’.
Salah satu ekspedisi ilmiah dunia terkait dengan Sulawesi dilakukan oleh Alfred Russel Wallace yang mengemukakan suatu garis pembatas tentang flora dan fauna yang ada di Indonesia. Juga ekspedisi Snellius (Universitas Leiden) yang mempelajari tentang kondisi bawah permukaan sekitar Sulawesi sampai ke Maluku. Kedua ekspedisi ilmiah pada zaman tersebut menggunakan nama ‘Celebes’.
Yang menarik adalah masyarakat lokal pada waktu itu belum menyadari untuk memberikan nama ke pulau tempat mereka berdiam. Sehingga untuk hal ini, Celebes merupakan eksonim untuk pulau yang nyaris berbentuk huruf K ini. Dari Celebes ini kemudian berevolusi menjadi ‘Sulawesi’ yang menjadi endonim sampai saat ini. ............................................................................................................................

Pada lambang daerah Sulawesi Selatan ada tulisan lontara berbahasa Makassar. Tertulis: "Kualleangi Tallanga Natowalia" dibawah gambar perahu khas Phinisi
Lalu diterjemahkan bebas menjadi : "Sekali Layar Terkembang Pantang Biduk Surut Ke Pantai"
Namun arti sebenarnya kata "Kualleangi Tallanga Natowalia" adalah "Lebih Kupilih Tenggelam (di lautan) daripada Harus Kembali Lagi (ke pantai)".
Sulawesi sendiri dulu disebut Celebes oleh Belanda. konon berasal dari kata Sele' Bessi (badik besi - bahasa bugis).
Konon dahulu waktu orang Portugis datang, dia bertemu dengan seorang pribumi yang sedang attompang sele' alias badik (merawat badik dengan menggunakan jerus nipis)*.
Ketika itu orang Belanda bertanya: "Apa nama daerah ini?"
Tapi karena bahasanya kurang nyambung, pribumi yg ditanya mengira dia ditanya "apa nama benda yg kamu pegang itu?"
Maka dengan enteng Sang Pribumi menjawab: "Sele' Bessi"
Nah... dari kata Sele' Bessi inilah terbentuk kata Celebes alias Sulawesi...,........................................................................................................................... Dulu ada Pelaut Portugis yang Singgah di Makassar dan Menemui Raja Gowa untuk meminta Izin berlayar sekaligus menanyakan nama Daerah ini, tetapi pada saat orang Portugis itu Menghadap ke Hadapan Raja, Raja sedang Membersihkan Sele'nya (Kerisnya), Nah pada saat itu Orang Portugis Bertanya kepada Sang Raja dengan bahasa Portugis bahwa daerah ini namanya Apa???, karena Sang Raja tidak mengerti Bahasa Portugis, maka sang Raja hanya Memperkirakan arti pertanyaan itu, Sang Raja memperkirakan bahwa orang Portugis ini sedang mempertanyakan apa nama Benda yang ada di Tangan Sang Raja, maka Sang Raja pun menjawabnya dengan SELE' BASSI. singkat cerita Orang Portugis ini pun mencatat nama SELE' BASSI itu untuk menamai daerah kita, dan mereka lebih mudah menyebut SELE' BASSI dengan sebutan CELEBES.


Nb : Mohon Maaf ..! catatan diatas ga jelas asal usulnya hanya sekedar INFORMASI.

Jumat, 12 Oktober 2012

Salah Satu Tempat Terindah di Asia: "DANAU TEMPE"



Visit South Sulawesi 2012
Berbicara mengenai pesona,Sulawesi Selatan memiliki banyak pesona-pesona wisata yang mendunia,mulai dari pesona alam,pesona budaya,pesona kuliner,dan pesona sejarah.
Pesona-pesona wisata inilah yang coba di gali dan di angkat oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui program Visit South Sulawesi 2012.
Visit South Sulawesi merupan program trobosan pemerintah yang lahir guna untuk memajukan dan memperkenalkan pesona-pesona wisata yang ada di Sulawesi secara khusus,bukan hanya memperkenalkan sulawesi selatan skala nasional tapi pemerintah sulawesi selatan berupaya supaya pesona-pesona Sulawesi selatan di kenal di seluruh dunia sebagai tempat wisata yang memiliki pesona-pesona budaya yang melegenda salah satunya ialah Danau Tempe


























Kota Sengkang adalah sebuah Kota Kecil yang menjadi Ibu Kota Kabupaten wajo yang berada di Provinsi Sulawesi Selatan,Kabupaten Wajo adalah Kerajaan Wajo dahulu kala,Kabupaten Wajo berbatasan langsung dengan Kabupaten Bone ,Soppeng ,Sidenreng Rappang,Luwu.








Sengkang Kabupaten Wajo yang tahun ini mencapai Umurnya yang ke-613 membuatnya makin tua tapi tak akan pernah rapuh.Masyarakat Wajo yang memegang Teguh Filosofi “Maradeka To Wajo’E Adenna Nappopuang” memiliki pesona-pesona budaya yang melegenda, yaitu Danau Tempe, agro wisata kain tenun sutera, Benteng dan makam Raja-raja Wajo di Tosora,Saoraja-saoraja dan Banyak lagi yang situs-situs sejarah yang belum terjamah,serta belum di temukan.





Danau Tempe merupakan danau purba yang terbentuk dari proses pembutakan muka bumi ribuan bahkan jutaan tahun yang lalu.
Bisa berkunjung ke danau tempe,berarti anda termasuk orang yang beruntung. Mengapa? Karena berarti anda telah mengunjungi suatu tempat yang istimewa di belahan bumi ini.Danau Tempe tepat berada di atas lempengan benua Australia-Asia dan menginjakkan kaki pada kedua benua sekaligus.Hebatkan? Itulah yang membuat Danau Tempe kabupaten Wajo Kebanggaan Dunia.
          Lelatar belakang penamaan nama Tempe bagi danau ini masih menjadi rahasia yang belum bisa di ungkapkan melalui sejarah .Tentunya  penamaan danau ini tidak ada kaitannya dengan tempe,makanan yang terbuat dari kedelei,bayak orang menyebutkan bahwa tempe berasal dari kata timpe yang menurut lontarak sukkuna wajo berarti sawah,Tapi apalah arti sebuah nama.Bernama Tempe atau Timpe tak ada masalah.Bagi masyarakat dan pemerintah, keistimewaan danau penghasil ikan terbesar di dunia ini perlu di populerkan agar wisatawan mancan negara berduyun-duyun ke sini.

Presiden R.I ketiga,Prof DR.Ing. H. B. J. Habibie punya kenangan manis pada danau ini.Suatu hari di tahun,melalui rekannya Prof.DR. Ahmad Ahmad Amiruddin Pabittei,Gubernur Sulsel.Mengirimkan Bingkisan pada Drs.H.Tajuddin Noer,yang sewaktu itu menjabat Sekwilda Kabupaten Wajo,Cindramata itu merupakan ucapan terima kasih habibi yang telah dikirimi ikan kering ex Danau Tempe.

Sejak dahulu kala,Danau Tempe memang memiliki spesies ikan tawar yang jarang dan bahkan tidak ada di tempat lain.konon di dasar danau menyimpan sumbe makanan ikan,yang di perkirakan ada kaitannya dengan letaknya yang berada di antara dua lempeng Benua.

Dahulu kala danau ini menjadi salah satu pemasok utama ikan air tawar untuk provinsi Sulawesi Selatan bahkan sampai ke pulau Jawa. Selain jumlah ikan air tawar yang melimpah, danau Tempe juga unik karena masyarakat membuat rumah-rumah terapung di tengah danau. Persis masyarakat suku Bajo, masyarakat danau Tempe seperti tak bisa terlepas dari kehidupan ekosistem air. Menyusutnya hutan di hulu danau menyebabkan debit air turun drastis. Luas danau yang awalnya sekitar 35ribu hektar kini menjadi sekitar 30 ribu hektar pada musim hujan bahkan menyusut hingga hanya 10 ribu hektar pada musim kemarau. Meskipun begitu masih banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada hasil ikan dan pertanian di sekitar danau seperti yang dilakukan para generasi terdahulu. Perjalanan menyusuri sungai Walennae kota Sengkang menuju danau Tempe terasa mengasikan. Melihat aktivitas masyarakat rumah terapung layaknya masyarakat yang hidup di darat.

Pesona Danau Tempe masih menjadi objek wisata andalan Pemerintah Kabupaten Wajo. Bahkan, danau yang menjadi ikon Kabupaten Wajo ini, diharapkan bisa menjadi ikon pariwisata provinsi Sulawesi Selatn
Pemkab menilai, panorama alam Danau Tempe masih terjaga keasliannya karena belum tersentuh modernisasi.layak dijual di Asia, karena suasananya Dana Tempe masih alami. Misalnya, para ibu-ibu ataupun muda-mudi yang mandi di sungai masih menggunakan sarung dan anak-anak mandi tanpa busana penuh ceria.“Pemandangan seperti itu menarik minat turis manca negara. Dana Tempe memang pangsa pasarnya bukan untuk wisatawan domestik karena pemandangan seperti itu dianggap biasa,”
Danau Tempe memiliki arti penting dari sisi Lingkungan. Selain sumberdaya ikan, ekosistem riparian di sekitarnya merupakan habitat berbagai jenis burung. Beberapa adalah burung migran yang melintasi antar benua dan singgah di danau tersebut di musim tertentu. Sebagian jenis burung masuk dalam Apendiks I dan II CITES (Convention on International Trade in Endangered Species), sebuah konvensi tentang perdagangan internasional atas hewan-hewan terancam punah.

Danau Tempe, tampak ratusan rumah terapung milik nelayan ( Manusia Rai ) yang berjejer dengan dihiasi bendera yang  berwarna-warni. Dari atas rumah terapung itu, wisatawan dapat menyaksikan terbit dan terbenamnya matahari di satu posisi yang sama, serta menyaksikan beragam satwa burung, bunga-bungaan, dan rumput air yang terapung di atas permukaan air. Di malam hari, para pengunjung  dapat menyaksikan indahnya rembulan yang menerangi Danau Tempe sambil memancing  ikan.Pasokan air bersih PDAM kota Sengkang juga berasal dari Danau ini.



Namun keindahan dan kemampuan Danau Tempe dalam menopang kehidupan masyarakat di sekitarnya memudar seiring berjalannya waktu. Danau Tempe mengalami pendangkalan, itulah kesimpulan banyak ahli lingkungan. Saat kemarau, airnya menyusut sangat drastis hingga danau yang mengering menjadi sumber konflik dalam pengusahaan pertanian. Saat musim hujan dan banjir, rumah panggung penduduk pun terendam. Seolah memaksa penduduk berhenti beraktivitas.

Kunjungi Juga  Sejarah Kabupaten Wajo

Jumat, 05 Oktober 2012

Ceramah Ramadhan (Malam 01)



PERKENALAN
Assalamualaikum wr. wb
Tomatoa  malebbi nenniya silessureng malebbi engkae riamasei ri fuang Allahu Ta'ala.
Sukkuru’ marajaki lao ri sese arajanna Fuang Allahu Ta'ala, nasaba fada naweretta mua umuru malampe, tubu majjappa, enrengnge teppe simata. natofada engkasi fada maddeppungeng rilalenna iyyae onrong mabbarakka’e mattampa barakka, manginring pammase, maddararing ininnawa. Mammuare’ asenriasenna barakka fakkasiwiatta iyyae wennie natalle mallebbang, massanra massama, de gaga massangadi. Nasalewangeng to mapparentata, nataratte fabbanuae, nasiruju-rujukeng tau massisompung loloe, nasipakario-rio anana’e, nattuju laleng kallolo mulampekke’e, natattimpa’ parakkusenna anaddarae.
Salawa’ nenniya fappassalama’e tenri allufai toi kiringengngi ale malebbina nabitta Muhammad SAW. Nabi jellokengngekki laleng malempu untuk capai suruga fammasena Fuang Allahu ta’ala.
Sining umma selleng malebbi engkae ri amasei ri fuang Allahu Ta'ala
De gaga ada kaminang malebbi rifuada sangadinna Alhamdulillah. Nasaba naweretta Fuang Allahu Ta'ala kesempatan untuk manynyameng-nyamengi uleng malebbi’e iyanaritu uleng ramalang. Sininna wettue malebbi maneng, naiyakiya wettu kaminang malebbi iyanaritu wettu sempajang. Sininna essoe malebbi maneng, naikiyya engka seddi esso kamingang malebbi iyanaritu esso juma. Sininna ulengnge malebbi maneng, naiyakiya uleng kaminang melebbi iyanaritu uleng ramalang. Nasaba rilalenna tassiwennie tampu’I deceng temmaka battoa. Fada-fadanna ri lalenna iyyae wenni mammulanna ramalang, narekko engkaki makkasiwiang karena Fuang Allahu Ta'ala riakkattai, majeppunna mafaccikki fole ri dosaE fada faccinna anana mula rijajiangnge ri indonna.
Tomatoa malebbi nenniya silessureng malebbi engkae riamasei ri Fuang Allahu Ta'ala
Asukkurukeng temmaggangka idi makkekkuangnge nasaba naweretta Fuang Allahu Ta'ala umuru’ malampe nenniya teppe mattugengkeng nassabari engkaki makkekkuangnge engkaki makkasiwiang ri lalenna uleng ramalang. Maega silessuretta, maelo mupa rattei riasengnge uleng ramalang, naiyakiya leleni ri fammasena Fuang’e. Maega silessureng selletta maelo makkasiwiang, maelo hadere’ ri lalenna masiji’e fada laona idi maneng iya engkae hadere’ makkekkuangnge, naiyyakiya de nariwereng fakkulleng ri Fuang Allahu Ta'ala.
Tomatoa malebbi nenniya silessureng malebbi engkae riamasei ri Fuang Allahu Ta'ala
Iyyae wennie wenni mammulanna uleng ramalang. Narimakkuannanaro, baja ko deccau’I to fada mappuasana. Narimakkuannanaro, iyya'E wennie, musti engkaki niat untuk mappuasa baja. Menurut Imam Malik, yero niatna puasa'E ri wenni mammulanna uleng ramalang to niat si uleng kalepu. “Wakkatta mappuasa siuleng ramalang iyyae taungnge farellu karena Allah.” Menurut Imam Syafi'i, wajibki niat setiap wenni. Iyae wennie to nia “nawatu sauma gading an’adaa’I syahru Ramadhan fardhu lillahi ta’ala”. Yaregga to mabbahasa ogi “wakkatta mappuasa baja ri lalenna uleng ramalang iyae taungnge farellu karena Allah.” Imam Malik siseng bawang to niyat siuleng kalepu. Imam Syafi'i tungke-tungke wenni. Meloki pegau’I ye dua, yodding. Ye wenni tonniya mappuasa si uleng kalepu, nainappa to niya mappuasa untuk baja. Wenning faimeng to niyassi. Jaji narekko takko takkalufaki metu.... engka cadangan, furaki manniyat wenni mammulanna ramalang untuk mappuasa siuleng kalefu.
Sining umma selleng malebbi engkae ri amasei ri fuang Allahu Ta'ala
Sebelum ulanjutkan bicarakku, nulle kafang engka makkutana ri fallawangetta maneng makkedae niga anana yero yase’ mabbicara? Magarettamenita.... hehehehehe kongkamena. Jaji taroni uperkenalkan aleku. Nasaba engka pepata makkeda, tak kenal maka tak saying, tak saying maka tak cinta, tak cinta maka tak leppo.
Iyye.... iyyamua asekku: Ririn Sunadi. Naiyya afolengekku iyanaritu fole ri tobulelle. Asenna to duaE pajajijakku: Indokku iyanaritu Hj. Suntung, nenniya Ambokku riyasengngi H. Kendo.  Lulusan Madrasah Aliyah Doping, dan sekarang makkuliyaka ri Universitas Islam Negeri Makassar Jurusan Fisika. Fisika maddawwa, agangngare’ melo nafau.
Sining umma selleng malebbi engkae ri amasei ri fuang Allahu Ta'ala
Engkangekku hadere’ ri kampotta tanniyatu nasaba amelorekku riyaseng, naiyyakiya nasaba suro anre gurumi. Nasaba folo fa folo fattanre fa, folo fanni folo foppang narekko suro anre guru musti riturusi. Engkangekku ri kampotta tanniya nasaba amaccangekku. Nasaba faddissengeng iya engkae utiwi, yebara’I tana, fadami laona sitekke tana beccu, naiyakiya idimmitu yodding pancajiwi wanua malappa. yebara’I wae, de nullei pasaui dekkana seddiE tau. Naiyakia, idimitu yodding pancajiwi tasi maloang. Yebara’I fejje, de nullei pejjei seddi batu mata bale. Naiyakiya nasaba fada idi’mi nakkulle mancaji fejje ia mulle pejjei waena tasi’e.
Sining umma selleng malebbi engkae ri amasei ri fuang Allahu Ta'ala
Engkangekku ri kampotta de usibawa to duaE pajajiakku. Naiakiya makkukkue, idi’mi tomatoa melebbiku woroane, wala Ambo. Nenniya idi tomatoa malebbiku makkunaraie, uwala indo. Makkotafaro idi’mitu sulessurekku makkunrai, yaregga naburane wala kaka nenniya anri.
Sining umma selleng malebbi engkae ri amasei ri fuang Allahu Ta'ala
Makkuniro kafang riala sebagai ada-ada perkenalan narekko engka mofa melo berkenalan lebih dalam lagi, silahkan hubungi alamat di bawah ini.
Mammuare’I addeppu-deppungetta iyyae wennie namasei Fuang Allah Ta'ala. Nariruntu alebbirenna wenni mammulanna ramalang. Iyanaitu mafaccikki pole ri dosae fada toha faccinna anana mula ri jajiangnge ri indo’na. Makkotofaro faimeng, sarekkoammengngi nawerekki Fuang Allahu Ta'ala kekuatan nenniya teppe mattugengkeng natofada hadere’ wenni paimeng. Nasaba alebbirenna wenni makaduanna uleng ramalang iyanaritu yaddampengi dosana nenniya dosa to dua fajajianna.
Akhirul kalam, wabillahi taufik wassa’ada. Wassalamu alaikum wr wb.